Jumat, 21 November 2014

Ceramah Ustadz Pledek

Kita minta : ALLAH MEMBERI
Kita menangis : ALLAH MENDENGARNYA
Kita berdosa : ALLAH MENGAMPUNI
Kita bertobat : ALLAH MENERIMA
Kita mengetuk : ALLAH MEMBUKA
Kita bertanya : ALLAH MENJAWABNYA
Kita bersikeras dengan apa yang kitaminta : ALLAH MENGABULKANNYA

SubhanAllah...
Begitu sayangnya Allah pada kita.

Sabtu, 08 November 2014

Ustadz Jaka Pledek - “Sahabat perjuangan di Da'i Muda Indonesia 2014"





Ilustrasi – “Sahabat perjuangan di Da'i Muda Indonesia 2014
" ( DA'I ABDUL HAMID - USTADZ PLEDEK)"
 أصحابي كالنجوم الزهر بأيهم إقتديتم إهتديتم
Artinya: Sahabat bagai bintang-bintag, kepada siapapun kalian ikut, niscaya kalian akan mendapat pengikut.
   Sahabat perjuangan merupakan keniscayaan sebuah jalan dakwah. Agar manis pahit perjuangan, tidak hanya dirasakan sendirian. Jika datang nikmat, biarkan sahabat ikut merasakan kebahagiaan. Jika yang datang ialah musibah, jangan lupa bahwa engkau tidak menghadapinya sendirian. Sungguh indah memiliki sahabat yang selalu mengingatkan. Sungguh indah memiliki sahabat yang rela bersabar di atas badai yang tak kenal waktu.
Rasulullah bersabda: Abu Bakar di syurga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Az Zubair di surga, Abdurrahman bin ‘Auf di surga, Sa’d di surga, Sa’id di surga, dan Abu Ubaidah ibnul Jarrah di surga.” [HR At Tirmidzi (3747), hadits shahih.]
Itulah 10 sahabat pilihan, yang dijamin rasul masuk ke surga. Itulah sahabat terbaik yang merasakan betul, apa hakikat pengorbanan. Sahabat perjuangan, yang mengetahui indahnya berbagi. Sahabat perjuangan yang mengenali diri kita, sedalam dia mengenal dirinya sendiri. Sungguh bahagianya baginda Rasul, dikelilingi sahabat yang tidak hanya loyal, tapi juga peduli, dan kritis. Sehingga baginda Rasul tidak hanya mendapatkan kesetiaan, tapi juga Rasul memiliki sebuah tim dakwah yang kooperatif dan konstruktif. Mari kita coba kenali sekilas potongan kisah dakwah ke-10 sahabat perjuangan pilihan Rasul:
Abu Bakar. Digelari dengan panggilan Ash-Shiddiq Al-Akbar. Dikenal tidak bisa kompromi dengan rakyat yang tidak mau membayar zakat. Bahkan khalifah Abu Bakar tidak segan memeranginya. Akhlaknya yang mulia, dan pengorbanannya yang luar biasa; tidak akan pernah bisa terlepas dari bagian keberhasilan dakwah Rasul.
Umar bin Khattab. Digelari dengan panggilan Al-Faruq. Dikenal sebagai sosok yang sangat berani. Bahkan menjadi orang yang paling ditakuti sebelum masuk Islam. Pada masa khalifah Umar-lah, umat muslim melakukan ekspansi kawasan besar-besaran. Hingga Islam dapat menaklukkan kerajaan Persia, dan Romawi Timur. Syahid pada bulan Dzulhijjah tahun 23 H.
Ustman bin Affan. Digelari dengan panggilan Dzun Nurain. Dikenal sebagai sosok khalifah yang sangat pengasih lagi lemah lembut. Ustman juga terkenal dermawan, karena suka menginfakkan hartanya yang melimpah di jalan Allah. Syahid pada bulan Dzulhijjah setelah Idul Adha 35 H. Pada umur 80 tahun.
Ali bin Abi Thalib. Digelari dengan panggilan Abu Turab. Dikenal sebagai khalifah yang memiliki keilmuan yang sangat dalam. Hidup dalam kesederhanaan, dan sangat berani dalam berperang. Ali wafat pada 40 H, setelah ditikam oleh Abdurrahman bin Muljam dengan pedang yang beracun pada saat shalat subuh. Beliau dimakamkan di Kufah, Irak.
Thalhah bin Ubaidillah. Digelari dengan panggilan Thalhal Al-Fayyad. Dikenang saat perang Uhud. Saat beliau menjadikan dirinya perisai bagi Rasulullah. Sehingga jari-jarinya putus. Ia syahid pada saat mengikuti perang jamal, saat umur 36 tahun.
Zubair bin Awwam. Kepahlawanannya telah tampak, saat perang badar. Beliau dikenal sebagai seorang yang paling berani, paling pandai dalam menunggang kuda, dan paling kejam terhadap lawan. Syahid pada tahun 36 H, setelah pulang dari perang jamal.
Sa’ad bin Abi Waqqash. Seorang sahabat yang masuk Islam, pada usia 17 tahun. Sa’ad dikenal pada saat penaklukkan Persia. Karena kekuatan Islam saat itu menewaskan tentara Persia dalam perang Al-Qadisiyah. Hingga Sa’ad digelari pahlawan Qadisiyah. Pada zaman Ustman pula, Sa’ad mengetuai perjalanan umat Islam ke China. Sehingga Sa’ad dikenal sebagai perintis Islam ke China. Wafat di Aqiq, pada tahun 55 H.
Abdurrahman bin Auf. Berasal dari kalangan pengusaha. Tapi menjadi seorang pengusaha yang tidak apatis terhadap perang. Ia mendapat 20 panahan, dan giginya rontok dalam perang Uhud. Wafat pada tahun 32 H.
Said bin Zaid. Ia merupakan sosok yang banyak menghabiskan waktu dengan beribadah. Ia tidak mengikuti perang Badar, karena ditugaskan rasul untuk menjadi mata-mata di Syam bersama Thalhah. Wafat pada 50 H.
Abu Ubaidah bin Jarrah. Digelari dengan panggilan Aminu Hadzihil Ummah (orang yang sangat terpercaya di umat). Termasuk anggota pasukan perang Badar. Syahid disebabkan oleh wabah penyakit pada tahun 18 H, di saat berumur 58 tahun.
Seperti itulah hakikat sahabat perjuangan di jalan dakwah. Bukan hanya perngorbanan harta, bahkan hingga jiwa, dan raga seluruhnya dikerahkan untuk perjuangan Islam. Sehingga harta kesayangan-pun tak jarang diinfakkan di jalan Allah. Tak ayal jika pengorbanannya bukan hanya sekadar keringat lelah, dan air mata kesedihan selama masa juang. Bahkan darah luka, dan darah peperangan-pun tidak bisa dihindarkan.
Karena begitulah hakikat sahabat perjuangan dalam kepemimpinan surgawi. Semuanya dari Allah, oleh Allah, dan akan kembali kepada Allah.

Ustadz Jaka Pledek - Tentang Sabar


Assalamu'alaikum Wr. Wb

(Pilih muqaddimah Pidato yang anda sukai)

Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan saudara-saudara sekalian yang saya hormati
Pertama kali, marilah kita memanjatkan puji syukur yang tiada terhingga kepada Allah SWT. Karena Dia telah memberi kita karunia dan nikmat yang sangat besar yaitu umur yang panjang, kesehatan yang baik, dan kesempatan yang luang sehingga kita semua bisa menghadiri acara ...........................

Tanpa ijin dari Allah tak mungkin kita bisa hadir dan bermuwajahah di tempat ini.

Kedua kalinya, semoga keselamatan dan kesejahteraan tetap di limpahkan Allah kepada panutan kita semua, yakni Rasulullah saw, berikut para keluarganya, para sahabatnya,  para ulama-ulama dan segenap pengikutnya, umat Islam sekalian. Amin

Para Bapak, Ibu dan saudara-saudara sekalian.
Seorang muslim harus memiliki ahlak kenabian, yaitu akhlakul karimah. Selama kita tidak mempunyai budi pekerti yang baik, maka belumlah dikatakan beriman. Salah satu dari sekian banyak akhlakul karimah adalah sabar. Karena sabar adalah ciri orang yang mukmin.

Sabar merupakan kekuatan dan daya positif yang mendorong jiwa untuk menunaikan kewajiban. Di samping itu, sabar adalah suatu kekuatan yang mampu menghalangi seseorang dalam melakukan kemaksiatan.

Rasulullah saw. bersabda, "Sabar adalah cahaya," artinya bahwa kesabaran itu merupakan hidayah yang datang dari Allah. Yakni sebuah penerang yang membimbing seseorang untuk dapat mengenal Tuhan dan rasulNya, serta mengetahui maupun mengamalkan ajaran-ajaranNya, perintah-perintahNya dan menjauhi semua laranganNya. Oleh karena itu seseorang yang tetap tegak bertahan sehingga dapat menundukan dorongan hawa nafsu secara terus menerus, maka ia termasuk orang yang sabar.

Sayidina Ali bin Abu Thaiib pernah berpesan, "Seseorang tidak boleh takut kecuali kepada dosanya, tidak boleh berharap kecuali kepada Tuhannya. Jika belajar tidak boleh malu seandainya ia tidak tahu. Tidak boleh malu menyatakan "aku tidak bisa". Dan ketahuilah bahwa sabar dalam menghadapi segala masalah seperti kepala di badan, lalu jika kepala itu terlepas dari badannya, maka rusaklah badan tersebut. Demikian juga jika sabar lepas dari suatu urusan, maka rusaklah urusan itu."

Bapak-bapak, Ibu-ibu dan saudara-saudara yang dirahmati Allah.
Untuk mengukur sejauh mana kadar keimanan dan kesabaran seseorang, maka Allah lalu melimpahkan suatu ujian. Hanya saja ujian tersebut ada yang ringan dan ada yang berat.

Ujian atau cobaan itu adakalanya berupa kenikmatan, misalnya harta benda, jabatan dan sebagainya. Ada pula dalam bentuk yang tidak menyenangkan, seperti musibah dan penderitaan. Terhadap ujian itu, baik yang mengandung kenikmatan atau musibah, maka sifat sabar adalah sesuatu yang dapat menjadikan penawar. Sabar akan memancarkan sinar yang memelihara seseorang sehingga ia tidak jatuh kepada kekufuran. Sebab banyak kasus, orang yang ditimpa musibah kemudian imannya menjadi lemah lalu kufur (murtad). Karena itulah, sebagai seorang muslim kita wajib meneguhkan hati dalam menghadapi cobaan dari Allah. Marilah kita hadapi semua itu dengan tenang dan sabar. Dalam masalah ini, menyadari bahwa Allah Maha Kuasa dan Maha Rahman akan dapat menumbuhkan sifat sabar di dalam hati. Tanamkan suatu keyakinan bahwa Allah yang memberi ujian kepada kita dan Allah juga yang memberi Rahmat. Setiap kesulitan dan cobaan hidup, apapun bentuknya, adalah datang dari Allah. Sekali-kali manusia tidak dapat menolak dan tidak pula dapat memaksa agar Allah memberi rahmatNya.

Para hadirin rahimakumullah.
Dalam Al-Qur'an diterangkan bahwa Allah berfirman:


قُلْ مَنْ ذَا الَّذِي يَعْصِمُكُمْ مِنَ اللَّهِ إِنْ أَرَادَ بِكُمْ سُوءًا أَوْ أَرَادَ بِكُمْ رَحْمَةً وَلَا يَجِدُونَ لَهُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا

Artinya:
Katakanlah: "Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?" Dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong selain Allah. (Al-Ahzab ayat 17)

Orang yang mampu belajar dalam menghadapi ujian atau cobaan, maka derajat kemuliaanya akan ditinggikan oleh Allah. Sabar yang dimaksudkan ialah bertahan pada iman dan tidak mengeluh dalam merasakan cobaan yang tidak menyenangkan itu.

Diriwayatkan bahwa seorang sahabat bernama Khabab sedang menghadapi cobaan. Ia mendatangi Rasulullah, yang ketika itu duduk bersandar surban di bawah naungan Ka'bah. Kepada Rasulullah. Khabab mengeluh dan menceritakan tentang hidupnya yang selalu menderita. Bertubi-tubi musibah telah menimpanya.

Katanya kepada Rasulullah, "Wahai Rasul, doakanlah agar Allah menolong kami sehingga kami terlepas dari ujian hidup!"
Rasulullah menjawab, "Perlu engkau ketahui wahai Khabab, bahwa dijaman dahulu, yaitu jamannya umat sebelum kita, terkadang mereka disiksa dengan cara tubuhnya ditanam di dalam liang atau dibelah dengan gergaji. Meskipun demikian, mereka tetap memegang teguh agamanya dan tidak merubah pendiriannya sedikitpun."

Rasulullah saw. kemudian mengemukakan firman Allah:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

Artinya:
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji´uun". Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Al-Baqarah Ayat: 155 - 157)

Jika cobaan atau ujian hidup dihadapi dengan sabar, ikhlas, tidak berkeluh kesah, tetapi berikhtiar mencari jalan pemecahannya secara baik, maka Allah pasti memudahkan bagi kita dalam urusan ini. Disamping dapat memcahkan masalah yang kita hadapi, tentu Allah akan memudahkan bagi kita terhadap masalah hisab. Allah akan memberi pahala, memberkati kehidupan sehingga timbangan amal pahala kita lebih berat dibanding dengan dosa kita. Jadi jika seseorang itu mampu menghadapi ujian dengan sabar dan ikhlas, maka ia termasuk orang yang tulus dalam menempuh ujian itu. Jika tidak sabar, berarti ia gagal dan masuk dalam golongan orang yang berputus asa.

Para hadirin rahimakumullah,
Banyak orang beranggapan bahwa kesabaran itu berarti merendahkan diri dan menyerahkan kepada keadaan begitu saja. Kesabaran berarti membiarkan diri hanyut dalam kondisi atau menghentikan usaha tanpa berusaha mencari jalan keluarnya, tanpa mau memperbaiki dan melakukan usaha.

Sebenarnya anggapan seperti itu tidaklah benar. Sabar yang dimaksud oleh agama adalah Ikhlas dalam menghadapi cobaan atau ujian dengan cara baik, berusaha mencari jalan keluar yaitu ihktiar, dan tetap bertahan untuk teguh dalam iman serta tidak berkurang amal shalih yang dijalankan.

Demikianlah akhlakul karimah berupa kesabaran yang harus kita tanamkan dalam jiwa ini. Agar kita melatihnya setiap saat dalam pergaulan sehari-hari. Jika kita menjadi orang yang sabar, Insya Allah akan disukai orang lain di tengah-tengah masyarakat.

Demikianlah pidato singkat yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan ini. Jika ada kesalahan, maka hal itu karena khilaf dan kebodohan ilmu saya. Mohon maaf atas segala kekuarangnya.
Bilahit taufiq wal hidayah. wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuhu.

Kamis, 06 November 2014

Foto Ustadz Abdul Hamid (Ustadz Jaka Pledek)

Seorang pemuda.. Kitalah pencorak nilai-nilai ummah.. Jika mata pensel warna sahaja sudah tidak betul, macam mana kita mahu mencorakkan ummah ini sesuai dengan corak binaan generasi al-Quran dan generasi binaan daripada madrasah Nubuwwah? Kita begitu semangat nak mencorak ummat.. Tapi, atas manhaj apa? Dengan celupan apa? Apakah celupan itu kita ambil daripada mata air yang jernih atau bagaimana?

Make money by copying the best: http://bit.ly/copy_win
Seorang pemuda.. Kitalah pencorak nilai-nilai ummah.. Jika mata pensel warna sahaja sudah tidak betul, macam mana kita mahu mencorakkan ummah ini sesuai dengan corak binaan generasi al-Quran dan generasi binaan daripada madrasah Nubuwwah? Kita begitu semangat nak mencorak ummat.. Tapi, atas manhaj apa? Dengan celupan apa? Apakah celupan itu kita ambil daripada mata air yang jernih atau bagaimana?

Make money by copying the best: http://bit.ly/copy_win
Seorang pemuda.. Kitalah agen reformasi atau perubahan.. Kita dapat saksikan kejatuhan pemerintah zalim di mana-mana negara seperti Indonesia, Mesir, Syria, Tunisia, dan lain-lain berpunca daripada gerakan mahasiswa atau pemuda.. Mereka tidak tenang dalam ketidak-adilan, mereka resah dalam penindasan dan kezaliman.. Tetapi, runtuhnya sebuah tamadun juga berpunca daripada kejatuhan nilai-nilai akidah, moral, dan macam-macam lagi pada pemuda.. Lemah pemudanya.. Lemahlah masa hadapan negaranya.. Bagaimana Islam mahu dimenangkan oleh pemuda-pemuda lemah? Kalah dengan godaan wanita jahat, keluarga, harta benda, perniagaan.. Huh.. Kadang-kadang, kalah dengan perasaan atau emosi diri sendiri! Haih..

Make money by copying the best: http://bit.ly/copy_win
Seorang pemuda.. Kitalah pencorak nilai-nilai ummah.. Jika mata pensel warna sahaja sudah tidak betul, macam mana kita mahu mencorakkan ummah ini sesuai dengan corak binaan generasi al-Quran dan generasi binaan daripada madrasah Nubuwwah? Kita begitu semangat nak mencorak ummat.. Tapi, atas manhaj apa? Dengan celupan apa? Apakah celupan itu kita ambil daripada mata air yang jernih atau bagaimana?

Make money by copying the best: http://bit.ly/copy_win

Ustadz Abdul Hamid (Ustadz Jaka Pledek) - Seorang Pemuda

Seorang pemuda.. Kitalah generasi penerus.. Kitalah generasi pengganti.. Jika kita tidak ada rasa untuk berubah, maka kita akan menjadi generasi penerus sistem kehidupan hari ini yang melahirkan manusia yang tidak kenal pencipta, merosakkan diri sendiri, mengajak manusia menjadi jahat, mengenepikan hukum-hukum Allah, dan jauh sekali daripada berusaha menjadi mujahid untuk menjadikan Islam sebagai syiar dan syariat sejagat.. Jika kita mahu berubah, maka kitalah yang akan menggantikan generasi sekarang, untuk kita melahirkan generasi yang kenal Pencipta, sentiasa memperbaiki diri, mengajak orang lain, menegakkan daulah Islam dalam diri mereka dan tertegak daulah Islam atas negara mereka.. Motto kehidupan mereka ialah "Dakwah dan Tarbiyah".. Sampailah, setiap pergerakan masyarakat itu adalah kerana dakwah..