Assalamu’alaikum Warahmatulloohi
Wabarakaatuh
Alhamdulillahil Awwal qobla kullil awwal, wal aakhir
ba’da kullil aakhir, lahul mulku walahulhamdu yuhyii wa yumiitu wa hua ‘alaa
kulli syai-in qidiir. Asyhadu allaa ilaaha illallooh, wa asyhadu anna Muhammadar
Rosuululloh, almab’uutsu rohmatallil ‘Alamiin.
Amma ba’du
Yang saya
hormati ______________________________________________________
Yang saya
hormati ______________________________________________________
Yang saya
hormati ______________________________________________________
Teman temanku :
da’I / da’iyah yang dirahmati Alloh SWT
Sangat berbahagia
pada hari ini, saya bisa tampil dihadapan saudara/saudari semua dalam acara
____________________ untuk menyampaikan
sebuah judul :
BERDO’A DI BULAN RAMADHAN
Hadirin
dan Hadirat yang saya mulyakan,
Aturan
untuk shoum di bulan Ramadhan telah ditetapkan Allah SWT dalam surat Al Baqarah
dari ayat 183 sampai ayat 187. Hampir seluruh ayat tersebut terdapat kata-kata
shoum . Hanya ayat 186 yang tidak mengandung kata shoum:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي
فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي
وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ (١٨٦)
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya
kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam-kebenaran.”
Sahabat da’I, da’iyah yang saya hormati,
Peletakan ayat ini diantara ayat-ayat tentang shoum
Ramadhan bukan tanpa maksud. Kalau ditilik dari asbabun nuzul ayat ini adalah
berkenaan dengan datangnya seorang Arab Badui kepada Nabi SAW yang bertanya: “Apakah Tuhan kita itu dekat, sehingga kami dapat
munajat/memohon kepada-Nya, atau jauh, sehingga kami harus menyeru-Nya?”
Nabi SAW terdiam, hingga turunlah ayat ini. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, Ibnu
Abi Hatim, Ibnu Marduwaih, Abussyaikh dan lain-lain).
Dalam ayat ini terdapat tiga syarat untuk diterimanya
doa.
Pertama, doa tersebut harus dipanjatkan kepada-Nya secara
langsung.
Kedua dalam berdoa adalah kita harus memenuhi segala
perintah Allah SWT.
Ketiga adalah kita harus beriman kepada-Nya agar doa kita
diterima.
Bapak-bapak, ibu-ibu, teman temanku yang saya muliakan
Walaupun ayat 186 ini tidak mengandung kata shoum,
tapi penempatan ayat ini menunjukkan pentingnya kita berdoa pada bulan
Ramadhan. Hal ini sesuai dengan hadits nabi SAW:
“Orang yang berpuasa memiliki doa yang mustajab pada
waktu berbuka.” (Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud)
Atau dalam hadits lain, nabi SAW bersabda:
“Ada tiga orang yang tidak akan ditolak
doanya yaitu pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sehingga dia berbuka dan
orang yang dianiaya. Doa mereka diangkat oleh Allah di bawah awan pada hari
kiamat dan dibukakan untuknya pintu-pintu langit dan Allah berfirman, ‘Demi
keagungan-Ku, Aku akan menolongmu walaupun sesudah suatu waktu’” (Riwayat Imam Ahmad, Tirmidzi, Nasai dan
Ibnu Majah)
Bapak-bapak, ibu-ibu yang saya muliakan,
Demikianlah, urgensi dari berdoa dalam
bulan Ramadhan, semoga Allah senantiasa mengabulkan seluruh do’a kita semua,
aamiin ya Robbal ‘alamin.
Demikian yang dapat saya sampaikan atas segala
perhatian saya ucapkan terima
Wabillahittaufiiq
wal hidaayah.
Wassalamu’alaikum Warahmatulloohi Wabarakaatuh,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar