Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakaatuh
Segala puji
bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat kepada kita semua sehingga kita
semua dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat wal’afiat. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada panutan kita, jungjunan kita, Nabi
Besar Muhammad SAW. kepada keluarganya, para sahabatnya, tabi’in dan
tabi’atnya, dan kepada kita selaku umatnya hingga akhir jaman.
Saudara-saudaraku
yang insya Allah dimuliakan oleh Allah, pada kesempatan kali ini saya akan
berbagi sedikit ilmu mengenai “Idola Sepanjang Masa”.
Setiap
manusia tentunya memiliki idola, idola tersebut adalah orang yang menginspirasi
kehidupan mereka. Idola tersebut bisa seorang aktris/aktor, penyanyi, musisi,
pemain bola, dan lain sebagainya. Sayangnya orang yang diidolakan oleh para
remaja saat ini adalah orang-orang yang belum tentu pantas untuk dijadikan
sebagai seorang idola.
Saudara-saudaraku yang insya Allah
dimuliakan oleh Allah.
Saat ini
demam para idola sudah mewabah di seluruh dunia, ada yang mengidolakan para
versonil boyband atau girlband, para musisi sampai pemain bola. Wujud
kecintaannya pun beraneka ragam, seperti memajang poster sang idola di kamar,
mengikuti segala perkembangan mengenai orang yang ia idolakan, menyanyikan dan
menghafal lagu sang idola, idola menjadi sosok yang membuatnya bangun malam
hanya untuk menonton aksi sang idola, sampai mengikuti setiap apa-apa yang
idola itu kerjakan.
Orang-orang
yang dapat menjadi idola saat ini adalah orang yang harus memiliki penampilan
yang menarik, menarik karena memamerkan aurat, orang yang pandai bicara meski
yang dibicarakan adalah hal yang tidak bermutu, orang yang jago olah raga walau
berzina adalah kesehariannya. Sungguh sesuatu yang memilukan, di mana para
remaja saat ini dibutakan oleh demam para idola sementara mengenai Nabi dan
Rasul mereka kelabakan.
Saudara-saudaraku
yang insya Allah dimuliakan oleh Allah.
Salah satu jebakan yang harus
diwaspadai dalam relasi antara idola dan penggemar adalah jebakan penghambaan. Istilah penghambaan
mungkin terdengar agak berlebihan bagi sebagian orang, tetapi jika para penggemar telah sampai pada tahap mau melakukan
apa saja demi idola mereka hingga melewati logika rasional dan koridor Syariat Islam, di sanalah letak jebakan penghambaan itu. Remaja-remaja bisa jadi rusak seperti ini, itu pun karena
sikap orang tua mereka yang tidak ambil peduli. Tidak sedikit orang tua yang
tidak lagi memperhatikan shalat anaknya. Ketika ada acara TV atau ada acara
konser, tidak pernah orang tua mengajak anaknya untuk melaksanakan shalat lima
waktu. Orang tua tidak lagi peduli anaknya bisa baca Al Qur’an atau tidak. Orang
tua lebih senang jika anaknya ikut les bahasa Inggris, les piano daripada tiap
sore mesti ke masjid untuk ikut TPA mempelajari kitab suci Al Qur’an. Orang tua
pun tidak punya rasa peduli, terserah saja anaknya ingin digandeng oleh lelaki
siapa saja.
Saudara-saudaraku
yang insya Allah dimuliakan oleh Allah.
Prinsip asasi pertama dalam ajaran
Islam adalah agar setiap manusia hanya menghambakan dirinya pada Allah SWT
saja. Lalu
bagaimana agar kita terhindar dari jebakan penghambaan kepada selain Allah SWT?
Itulah mengapa ada prinsip asasi kedua, yakni
agar setiap manusia mengikuti tata cara penghambaan kepada Allah SWT dari Rasulullah
saw. Manusia terbaik yang ma’sum atau dijamin pasti benar semua perkataan dan perbuatannya. Hal ini
membuat beliau adalah satu-satunya manusia yang paling aman
untuk dijadikan idola. Karena tidak ada satu pun bagian dari karakter dirinya
yang mengandung jebakan untuk pengambaan lain
selain Allah SWT. Semuanya baik, semuanya benar. Adakah yang lebih aman dan lebih
pantas untuk diidolakan selain beliau. Namun,
yang perlu digaris bawahi, kedua prinsip asasi tersebut fungsinya adalah
sebagai landasan dan koridor. Jadi, kedua prinsip asasi
ini sebenarnya tidak melarang kita untuk mengidolakan sosok lain. Asal kriteria
idola kita tersebut adalah sosok yang cukup aman
dan patut ditiru, serta tidak keluar dari koridor syariat. Tentu saja, hal ini membawa
konsekuensi bahwa pengidolaan kita terhadap sosok lain haruslah merupakan turunan atas pengidolaan
kita terhadap Rasulullah saw.
Saudara-saudaraku
yang insya Allah dimuliakan oleh Allah.
Intinya
manfaatkanlah masa muda kita sebelum datang masa tua kita nanti. Jangan sampai
masa muda kita diisi oleh hal-hal yang kurang bermanfaat bagi kita, bukan untuk
di dunia saja tetapi juga di akhirat kelak. Hadits Rasulullah SAW
اِغْتَنِمْ
خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ
وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ
مَوْتِكَ
“Manfaatkan
lima perkara sebelum lima perkara: (1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,
(2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, (3) Masa kayamu sebelum datang
masa kefakiranmu, (4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, (5) Hidupmu
sebelum datang kematianmu.”Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar