Jumat, 05 April 2013

KUNCI MERAIH KEDUDUKAN YANG TINGGI

Assalamu’alaikum Warahmatulloohi Wabarakaatuh
Alhamdulillahil Awwal qobla kullil awwal, wal aakhir ba’da kullil aakhir, lahul mulku walahulhamdu yuhyii wa yumiitu wa hua ‘alaa kulli syai-in qidiir. Asyhadu allaa ilaaha illallooh, wa asyhadu anna Muhammadar Rosuululloh, almab’uutsu rohmatallil ‘Alamiin.  Amma ba’du
Yang saya hormati    _____________________________________________________
Yang saya hormati    _____________________________________________________
Yang saya hormati    _____________________________________________________
Teman temanku : da’I / da’iyah yang dirahmati Alloh SWT
Sangat berbahagia pada hari ini, saya bias tampil dihadapan saudara/saudari semua dalam acara ____________________   untuk menyampaikan sebuah judul :
Hadirin yang berbahagia,
Mari kita belajar dari kisah Abdurrahman bin Auf . Adurrahman berasal dari Bani Zuhrah. Salah seorang sahabat Nabi lainnya, Sa'ad bin Abi Waqqash, adalah saudara sepupunya.
Ia ikut berhijrah ke Habasyah, gelombang pertama dan kedua. Ia juga ikut berhijrah ke Madinah, mengikuti Perang Badar dan semua peperangan bersama Rasulullah. Ia juga dikenal sebagai seorang yang dermawan.
Nabi SAW bersabda, ''Aku melihat Abdurrahman masuk surga dengan merayap atau merangkak.'' Mendengar berita gembira ini, ia langsung mendermakan satu kafilah niaga tersebut seraya berkata, ''Kalau aku bisa masuk surga dengan berdiri, niscaya akan kulakukan.''

Dalam sehari, ia memerdekakan 30 orang budak. Ia juga banyak mendermakan hartanya kepada fakir miskin, istri-istri Nabi, dan untuk keperluan militer kaum Muslimin. Ketika ia meninggal, ia mewasiatkan 400 dinar bagi setiap orang yang ikut dalam Perang Badar. Di samping itu, Abdurrahman juga mewasiatkan 1.000 ekor kuda dan 50 ribu dinar untuk perjuangan di jalan Allah.
Teman-teman yang berbahagia,
Tentang Abdurrahman, Rasulullah SAW berkata, ''Abdurrahman bin Auf adalah orang tepercaya di langit dan orang tepercaya di bumi,'' (HR Harits bin Usamah).
Memang kita bukan nabi, tetapi inginkah kita disejajarkan dengan Nabi SAW ?                      Memang kita bukan orang yang jujur, tetapi inginkah kedudukan kita sama dengan Abu Bakar ra?  
Memang kita belum tentu mati syahid, tetapi inginkah kita berkedudukan sama seperti Hamzah ra?  
Jawabannya: pasti bisa
untuk mendapatkan derajat yang sama seperti mereka telah disebutkan dalam QS. An-Nisaa’ 69:
Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.”
Bapak-bapak, ibu-ibu, teman-teman da’i/da’iyah yang dirahmati Alloh,
Ternyata peluang yang sama juga diberikan kepada pedagang yang jujur dan dapat dipercaya seperti pada hadits berikut:
Sahabat Abi Sa’id Al-khudri ra berkata, bahwa Nabi saw telah bersabda: “Pedagang yang jujur dan dapat dipercaya, kelak pada hari kiamat akan mendapat kedudukan bersama para nabi, para shiddiqin, dan para syuhada’.” (HR. Timidzi dan termasuk hadis hasan).
Hadirin dan Hadirat yang saya hormati,
Semoga kita dapat mencapai derajat yang tinggi baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Wallahu a’lam bish showab,
Demikian yang dapat saya sampaikan atas segala perhatian saya ucapkan terima kasih.
Wabillahittaufiiq wal hidaayah.
                  
Wassalamu’alaikum Warahmatulloohi Wabarakaatuh,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar