Jumat, 05 April 2013

TIGA NASEHAT RASULULLAH

Assalamu’alaikum Warahmatulloohi Wabarakaatuh
Alhamdulillahil Awwal qobla kullil awwal, wal aakhir ba’da kullil aakhir, lahul mulku walahulhamdu yuhyii wa yumiitu wa hua ‘alaa kulli syai-in qidiir. Asyhadu allaa ilaaha illallooh, wa asyhadu anna Muhammadar Rosuululloh, almab’uutsu rohmatallil ‘Alamiin.  Amma ba’du
Yang saya hormati  ____________________________________________________
Yang saya hormati  ____________________________________________________
Yang saya hormati ____________________________________________________
Teman temanku : da’I / da’iyah yang dirahmati Alloh SWT
Sangat berbahagia pada hari ini, saya bisa tampil dihadapan saudara/saudari semua dalam acara ____________________   untuk menyampaikan sebuah judul :

TIGA NASEHAT RASULULLAH

Teman-teman yang berbahagia,
Rasulullah SAW pernah memberikan tiga buah nasehat kepada kedua sehabatnya Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman bin Jabal, beliau bersabda :

“Bertakwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada, dan ikutilah kesalahanmu dengan kebaikan niscaya ia dapat menghapuskannya. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak terpuji.”  (HR. Tirmidzi)                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                               
Hadirin yang berbahagia,
Nasehat Pertama :
BERTAQWALAH KEPADA ALLAH DIMANA SAJA BERADA
Definisi taqwa dapat dilihat dari percakapan antara sahabat Umar dan Ubay bin Ka’ab ra. Suatu ketika sahabat Umar ra bertanya kepada Ubay bin Ka’ab apakah taqwa itu? Dia menjawab; “Pernahkah kamu melalui jalan berduri?” Umar menjawab; “Pernah!” Ubay menyambung, “Lalu apa yang kamu lakukan?” Umar menjawab; “Aku berhati-hati, waspada dan penuh keseriusan.” Maka Ubay berkata; “Maka demikian pulalah taqwa!”                                                                                                                                                                                                                                                                
Bagaimana agar kita senantisa terjaga dalam ketakwaan ?
Ingatlah terus akan janji kita dihadapan Allah SWT yaitu kalimat syahadat yang telah ita ikrarkan  itulah fitrah.  
                                                                                                                                                                                                                                                                       
Nasehat yang kedua :
BERBUATLAH  KEBAIKAN KARENA KEBAIKAN AKAN  MENGHAPUSKAN KESALAHAN                                                                                                           
Untuk dosa yang merugikan diri sendiri, maka salah satu cara untuk menghapusnya adalah dengan bersedekah. Rasulullah SAW bersabda “sedekah itu menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api”.
Maka ada orang yang ketika dia sakit maka dia akan memberikan sedekah agar penyakitnya segera sembuh. Hal ini dikarenakan segala penyakit yang kita miliki itu adalah karena kesalahan yang kita pernah lakukan. Sedang dosa yang dilakukan terhadap orang lain maka yang perlu dilakukan adalah memohon maaf .
Bapak-bapak, ibu-ibu, teman-teman da’i/da’iyah yang dirahmati Alloh,
Nasehat yang ketiga : 
BERAKHLAQLAH DENGAN AKHLAK YANG TERPUJI                                                   Hadits ini mengingatkan kita pentingnyaberakhlakuk karimah, bersilaturahim dan saling memaafkan sesama manusia. Rasulullah SAW bersabda :
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan menyakiti tetangganya.” (HR. Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah) 
Dalam riwayat yang lain beliau bersabda :


Dari Abu Syuraih ra, bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: “Demi Allah seseorang tidak beriman, Demi Allah seseorang tidak beriman, Demi Allah seseorang tidak beriman.” Ada yang bertanya: “Siapa itu Ya Rasulullah?” Jawab Nabi: “Yaitu orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.”(HR. Bukhari)
Wallahu a’lam bish showab.    
Hadirin dan Hadirat yang saya hormati,
Demikian yang dapat saya sampaikan atas segala perhatian saya ucapkan terima kasih.
Wabillahittaufiiq wal hidaayah.
                  
Wassalamu’alaikum Warahmatulloohi Wabarakaatuh,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar